Desember 2019

Minggu, 15 Desember 2019

MANAJEMEN KOSTRUKSI TUGAS 4 ( METODE SCHEDULE PROYEK)




1. Metode Schedule Proyek

a. Definis

Secara umum setiap proyek pasti membutuhkan suatu penjadwalan atau schedule dalam tahapan phase perencanaan, secara singkat penjadwalan atau schedule konstruksi merupakan suatu cara untuk menentukan dan menetapkan waktu pelaksanaan item pekerjaan serta alokasi sumber daya yang akan digunakan (man power, material, equipment) selama proses konstruksi.

b. contohnya

ontoh time schedule – Proyek yang didanai dengan dana pemerintah harus mempunyai time schedule yang jelas. Membuat time schedule harus benar-benar jelas kapan proyek dimulai hingga proyek selesai 100%. Maka analisa dengan realita di lapangan harus benar-benar sinkron.

Time schedule dibuat sebelum proyek dimulai. Tiap-tiap bagian pekerjaan yang tertulis pada RAB bangunan dibuat menjadi prosentase. Kemudian tiap-tiap pekerjaan diprediksi bakal selesai dalam berapa waktu. Namun biasanya dibuat mingguan. Untuk lebih jelas silakan perhatikan contoh time schedule proyek berikut ini.

Contoh time schedule:



Schedule diatas juga harus dicocokkan dengan realita keadaan di lapangan. Apakah pelaksanaan di lapangan sesuai di lapangan atau tidak, maka hal tersebut dapat terlihat pada kurva S. Perhatikan contoh perbandingan schedule proyek dengan realisasi sebenarnya.

Perbandingan time schedule dan realisasi:





c. Jenis-Jenis Model Schedule

· Curve-S, model penjadwalan semacam ini berupa penjadwalan yang berfungsi untuk memberikan informasi berupa bobot pekerjaan (Sb-y) dengan index dari 0 – 100% berdasarkan waktu durasi proyek (Sb-x) sehingga hubungan kedua sumbu tersebut membentuk kurva yang berbentuk S. Curve-S umumnya berguna dalam memonitoring kemajuan pekerjaan dalam pelaksanan konstruksi guna bermanfaat dalam memberikan bukti laporan atas proses administrasi pembayaran kepada pihak pemilik/owner berdasarkan kemajuan proyek yang telah dikerjakan serta dapat mengetahui kemajuan kinerja waktu pelaksanaan proyek apakah proyek mengalami kemajuan waktu pekerjaan atau keterlambatan/varian.








· Gantt Chart, berupa model penjadwalan atau schedule yang memproyeksikan item pekerjaan/pada sumbu y terhadap waktu pelaksanaannya yang berupa model diagram batang/Gantt secara horizontal sepanjang waktu total penjadwalan pada sumbu x/durasi proyek. Model penjadwalan ini berfungsi memberikan informasi urutan item pekerjaan yang akan dikerjakan secara sistematis dan juga dapat memberikan informasi berupa kemajuan proyek berdasarkan jadwal rencana dan aktual selama proses konstruksi dan tidak memberikan informasi lainnya seperti kinerja biaya, jalur kritis dan bobot pekerjaan.












· Network Planning/Jaringan Kerja, merupakan model instrumen pengukuran jadwal proyek dengan menggunakan logika jaringan kerja untuk mendeteksi item pekerjaan yang berada pada jalur kritis maupun untuk mengetahui waktu detail pekerjaan yaitu dapat menentukan waktu yang paling cepat (Early Time) dan waktu paling lama (Latest Time) untuk dikerjakan dan waktu selesainya pada setiap item pekerjaan yang akan dilaksanakan. Model jaringan kerja bisa berupa Critical Path Method (CPM), Predence Diagram Method (PDM) dan Program Evaluation Review Technique (PERT). Ketiga model jaringan kerja tersebut disesuaikan dengan jenis proyek yang akan dikerjakan misalnya untuk metode PERT lebih ideal gunakan jika proyek masih tergolong baru dimana waktu estimasi penjadwalannya masih belum pasti dimana perobabilitas waktu pelaksanaannya dapat lebih cepat ataupun lama.






Resources Scheduled Distribution, model penjadwalan ini merupakan uraian dari penjadwalan sebelumnya dimana dalam penjadwalan ini hanya berfokus pada sumber daya yang akan dijadwalkan selama proses konstruksi baik distribusi jadwal tenaga kerja, material dan peralatan proyek. Fungsi dari model penjadwalan ini yaitu dapat memberikan informasi target alokasi sumber daya berdasarkan jumlah yang akan direncanakan/digunakan pada periode pelaksanaan proyek, sehingga dapat mencegah terjadinya keterlambatan waktu alokasi sumber daya proyek di lapangan yang tentunya mempengaruhi waktu pelaksanaan proyek secara keseluruhan.







· Earned Value Management (EVM)/Earned Value Analysis (EVA), model penjadwalan atau schedule semacam ini pada dasarnya merupakan instrumen pengukuran kinerja/performance (nilai hasil) terhadap waktu dan biaya suatu proyek khusunya di bidang konstruksi. Parameter dasar pada metode EVM yaitu Budgeting Cost Work Performance (BCWP)/Earned Value (EV) yaitu nilai hasil bobot pekerjaan aktual di lapangan dikalikan dengan harga satuan pekerjaan pada setiap item pekerjaan yang telah dikerjakan, kemudian parameter ke -2 yaitu Actual Cost Work Performance (ACWP) yaitu parameter yang menunjukkan biaya aktual yang telah dikeluarkan pada suatu pekerjaan sampai periode dilakukannya evaluasi kinerja dan parameter ke-3 yaitu Budgeting Cost Work Scheduled (BCWS)/Planned Value/PV yaitu parameter yang menunjukkan rencana biaya yang akan dikeluarkan berdasarkan perencanaan schedule yang dibuat. Pemodelan penjadwalan kinerja ini juga dapat menganalisis tingkat penyimpangan/varians waktu dan biaya proyek, indeks kinerja waktu dan biaya serta dapat digunakan dalam meramalkan/estimasi total waktu dan biaya proyek secara keseluruhan berdasarkan index kinerja proyek yang telah dikerjakan sampai pada saat proyek dievaluasi.





2. Time Schedule Proyek

time schedule adalah rencana alokasi waktu untuk menyelesaikan masing-masing item pekerjaan proyek yang secara keseluruhan adalah rentang waktu yang ditetapkan untuk melaksanakan sebuah proyek.Time schedule pada proyek konstruksi dapat dibuat dalam bentuk



Kurva S
Bar chart
Network planning
schedule harian, schedule mingguan, bulanan, tahunan atau waktu tertentu.
Pembuatan time schedule dengan bantuan software seperti ms project.

b. contohnya

ontoh time schedule – Proyek yang didanai dengan dana pemerintah harus mempunyai time schedule yang jelas. Membuat time schedule harus benar-benar jelas kapan proyek dimulai hingga proyek selesai 100%. Maka analisa dengan realita di lapangan harus benar-benar sinkron.

Time schedule dibuat sebelum proyek dimulai. Tiap-tiap bagian pekerjaan yang tertulis pada RAB bangunan dibuat menjadi prosentase. Kemudian tiap-tiap pekerjaan diprediksi bakal selesai dalam berapa waktu. Namun biasanya dibuat mingguan. Untuk lebih jelas silakan perhatikan contoh time schedule proyek berikut ini.

Contoh time schedule:



Schedule diatas juga harus dicocokkan dengan realita keadaan di lapangan. Apakah pelaksanaan di lapangan sesuai di lapangan atau tidak, maka hal tersebut dapat terlihat pada kurva S. Perhatikan contoh perbandingan schedule proyek dengan realisasi sebenarnya.

Perbandingan time schedule dan realisasi:





c. Jenis-Jenis Model Schedule

· Curve-S, model penjadwalan semacam ini berupa penjadwalan yang berfungsi untuk memberikan informasi berupa bobot pekerjaan (Sb-y) dengan index dari 0 – 100% berdasarkan waktu durasi proyek (Sb-x) sehingga hubungan kedua sumbu tersebut membentuk kurva yang berbentuk S. Curve-S umumnya berguna dalam memonitoring kemajuan pekerjaan dalam pelaksanan konstruksi guna bermanfaat dalam memberikan bukti laporan atas proses administrasi pembayaran kepada pihak pemilik/owner berdasarkan kemajuan proyek yang telah dikerjakan serta dapat mengetahui kemajuan kinerja waktu pelaksanaan proyek apakah proyek mengalami kemajuan waktu pekerjaan atau keterlambatan/varian.








· Gantt Chart, berupa model penjadwalan atau schedule yang memproyeksikan item pekerjaan/pada sumbu y terhadap waktu pelaksanaannya yang berupa model diagram batang/Gantt secara horizontal sepanjang waktu total penjadwalan pada sumbu x/durasi proyek. Model penjadwalan ini berfungsi memberikan informasi urutan item pekerjaan yang akan dikerjakan secara sistematis dan juga dapat memberikan informasi berupa kemajuan proyek berdasarkan jadwal rencana dan aktual selama proses konstruksi dan tidak memberikan informasi lainnya seperti kinerja biaya, jalur kritis dan bobot pekerjaan.












· Network Planning/Jaringan Kerja, merupakan model instrumen pengukuran jadwal proyek dengan menggunakan logika jaringan kerja untuk mendeteksi item pekerjaan yang berada pada jalur kritis maupun untuk mengetahui waktu detail pekerjaan yaitu dapat menentukan waktu yang paling cepat (Early Time) dan waktu paling lama (Latest Time) untuk dikerjakan dan waktu selesainya pada setiap item pekerjaan yang akan dilaksanakan. Model jaringan kerja bisa berupa Critical Path Method (CPM), Predence Diagram Method (PDM) dan Program Evaluation Review Technique (PERT). Ketiga model jaringan kerja tersebut disesuaikan dengan jenis proyek yang akan dikerjakan misalnya untuk metode PERT lebih ideal gunakan jika proyek masih tergolong baru dimana waktu estimasi penjadwalannya masih belum pasti dimana perobabilitas waktu pelaksanaannya dapat lebih cepat ataupun lama.






Resources Scheduled Distribution, model penjadwalan ini merupakan uraian dari penjadwalan sebelumnya dimana dalam penjadwalan ini hanya berfokus pada sumber daya yang akan dijadwalkan selama proses konstruksi baik distribusi jadwal tenaga kerja, material dan peralatan proyek. Fungsi dari model penjadwalan ini yaitu dapat memberikan informasi target alokasi sumber daya berdasarkan jumlah yang akan direncanakan/digunakan pada periode pelaksanaan proyek, sehingga dapat mencegah terjadinya keterlambatan waktu alokasi sumber daya proyek di lapangan yang tentunya mempengaruhi waktu pelaksanaan proyek secara keseluruhan.







· Earned Value Management (EVM)/Earned Value Analysis (EVA), model penjadwalan atau schedule semacam ini pada dasarnya merupakan instrumen pengukuran kinerja/performance (nilai hasil) terhadap waktu dan biaya suatu proyek khusunya di bidang konstruksi. Parameter dasar pada metode EVM yaitu Budgeting Cost Work Performance (BCWP)/Earned Value (EV) yaitu nilai hasil bobot pekerjaan aktual di lapangan dikalikan dengan harga satuan pekerjaan pada setiap item pekerjaan yang telah dikerjakan, kemudian parameter ke -2 yaitu Actual Cost Work Performance (ACWP) yaitu parameter yang menunjukkan biaya aktual yang telah dikeluarkan pada suatu pekerjaan sampai periode dilakukannya evaluasi kinerja dan parameter ke-3 yaitu Budgeting Cost Work Scheduled (BCWS)/Planned Value/PV yaitu parameter yang menunjukkan rencana biaya yang akan dikeluarkan berdasarkan perencanaan schedule yang dibuat. Pemodelan penjadwalan kinerja ini juga dapat menganalisis tingkat penyimpangan/varians waktu dan biaya proyek, indeks kinerja waktu dan biaya serta dapat digunakan dalam meramalkan/estimasi total waktu dan biaya proyek secara keseluruhan berdasarkan index kinerja proyek yang telah dikerjakan sampai pada saat proyek dievaluasi.





2. Time Schedule Proyek

time schedule adalah rencana alokasi waktu untuk menyelesaikan masing-masing item pekerjaan proyek yang secara keseluruhan adalah rentang waktu yang ditetapkan untuk melaksanakan sebuah proyek.Time schedule pada proyek konstruksi dapat dibuat dalam bentuk



Kurva S
Bar chart
Network planning
schedule harian, schedule mingguan, bulanan, tahunan atau waktu tertentu.
Pembuatan time schedule dengan bantuan software seperti ms project.